Rabu, 21 Oktober 2015

Revolusi Mental



Revolusi mental menyangkut keadaan jiwa, roh, spritual, dan nilai-nilai yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang dalam sebuah ruang lingkup kecil atau bahkan dalam sebuah negara sekalipun.

Revolusi mental terdiri dari 2 buah suku kata yaitu "Revolusi" dan "Mental" maksud sebenarnya dari kalimat ini dapat kita ambil dari pengertian masing-masing suku katanya.

Menurut kamu besar bahasa Indonesia (KBBI) revolusi adlah perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang. Mental adalah yang umumnya bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yang bukan bersifat badan dan tenaga.

Degan demikian kita dapat menarik kesimpulan dari istilah revolusi mental yaitu perubahan yang mendasar yang bersangkutan dengan batin dan watak manusia atau lebih baik disebut dengan PERUBAHAN KARAKTER MANUSIA.

Mengapa revolusi mental wajib dilakukan oleh seseorang dalam hidupnya ?

Patut kita ketahui bahwa setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena banyak faktor, satu dan lain hal. Yang paling mendasar dalam pembentukan karanter seseorang adalah keluarga, dan lingkungan sekitar. Didalam keluarga kita mempelajari hal-hal mendasar mulai dari berinteraksi dengan orang lain, mengikuti hal-hal baik maupun buruk, dan banyak lagi. Hal-hal kecil seperti itu dapat membuat seseorang tumbuh mengikuti apa yang telah ia lihat selama ia tumbuh. 

Pendidikan Karakter ini wajiblah dimulai dari keluarga karena karakter ini tidak menyangkut urusan fisik tubuh, melainkan budi pekerti yang dapat membuat orang lain menilai kita baik atau tidak. Menarik membaca tulisan Timothy Wibowo dalam www.pendidikankarakter.com, Dia mencontohkan kehidupan orang tua di Australia dimana waktu yang dibutuhkan untuk menanamkan dan mendidik karakter sebuah anak, butuh paling lambat kira-kira 16 tahun untuk itu secara kontinyu dan konsisten, dan harus dimulai di usia dini 3-5 tahun, ini lebih penting dari hanya sekedar mengajarkan anak baca tulis, karena hanya membutuhkan waktu 6 bulan. Waktu yang lama itu untuk mendidik karakter anak terdapat pada lingkunngan keluarga karena Hampir 70 % waktu anak dihabiskan di lingkungan keluarga, 30 % untuk lingkungan sekolah dan masyarakat. Sehingga peran orang tua sangat besar dalam pembentukan karakter anak kelak. 

Dapat kita ambil kesimpulan dari tulisan Timothy Wibowo di atas bahwa, membangun karakter seseorang itu tidaklah gampang, harus dimulai sejak dini, dan harus dilakukan secara kontinyu tanpa syarat apapun. Kita dapat ambil contoh dari film-film yang menceritakan tentang cara membuat seorang pembunuh bayaran profesional, mereka dididik dari umur 5-10 sehingga akhirnya tumbuh menjadi seorang pemberani, tanpa rasa takut, tanpa belas kasihhan, dan tanpa ampun. Itulah salah satu contoh buruk dalam melakukan pendidikan karakter sejak dini.

Pendidikan Karakter (Revolusi Mental) ini, layak untuk diterapkan terlebih untuk membangun kualitas SDM yang jujur, pekerja keras, dan disiplin.Dengan demikian dapat mengurangi hal-hal negatif seperti korupsi untuk masa depan yang lebih CERAH

by, Metodius Wu


Referensi :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar